Enam Kafilah Bangkalan Berprestasi di MTQ Jatim, dari Hafalan 30 Juz hingga Tafsir Bahasa Inggris

Bangkalan (pojokmadura.id) – Enam kafilah asal Kabupaten Bangkalan sukses mencuri perhatian di ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXXI tingkat Jawa Timur yang digelar di Jember, 11–20 September 2025. 

Mereka bukan hanya membawa pulang piala, tetapi juga membuktikan bahwa anak muda Bangkalan mampu bersaing di panggung keagamaan bergengsi.

Deretan prestasi itu di antaranya Juara 1 Murottal Remaja Putri oleh Masrifatus Sabela, Juara 4 MHQ 30 Juz Putri diraih Althafunnisa.

Juara 4 Tafsir Bahasa Inggris atas nama Saffana Nabila, Juara 6 MKQ Kontemporer Putri oleh Hartina Abadi, Juara 6 Tafsir Bahasa Arab dari Salwa Nafisah, serta Juara 6 MHQ 20 Juz Putri melalui Virlyan Naya.

Capaian tersebut menjadi catatan penting bahwa Bangkalan memiliki potensi keagamaan yang tak kalah dengan daerah lain. 

Semangat dan kerja keras mereka dalam mengasah bacaan, hafalan, hingga penafsiran ayat suci kini berbuah pengakuan di tingkat provinsi.

Prestasi itu pun diapresiasi langsung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan pemberian hadiah.

Untuk Juara 1, peserta diganjar Rp15 juta, Juara Harapan 1 mendapat Rp5 juta, sementara Juara Harapan 3 memperoleh Rp3 juta.

Penghargaan ini menjadi bentuk motivasi agar para kafilah terus mengasah kemampuan sekaligus menjaga semangat Qur’ani di tengah masyarakat.

“Alhamdulillah, ini bukti nyata bahwa putra-putri Bangkalan mampu berprestasi di bidang agama. Semoga kemenangan ini menginspirasi generasi muda lainnya,” ujar Plt Kabag Kesra Setda Bangkalan, Achmad Siddik, Sabtu (20/9/2025).

Keberhasilan ini juga menandai pergeseran tren MTQ sebagai wadah lahirnya generasi Qur’ani yang tidak hanya piawai melantunkan ayat suci, tetapi juga siap menjadi duta daerah. 

Dukungan penuh dari Pemkab Bangkalan selama persiapan hingga pelaksanaan turut menjadi energi bagi para peserta.

Lebih dari sekadar kompetisi, kemenangan kafilah Bangkalan di Jember menjadi sinyal bahwa cahaya Al-Qur’an terus menyala dari Madura, membentuk identitas generasi muda yang religius, berprestasi, dan membanggakan.